Berita 

BANTEN GAWeART 2016: Dari DKB untuk Banten

Litera (Serang)- “BANTEN GAWeART 2016” yang dihelat selama dua hari pada Sabtu-Minggu 3-4 September di pendopo lama gubernur Banten berjalan dengan sukses. Event yang dihelat oleh Dewan Kesenian Banten (DKB) ini sukses menyelenggarakan banyak acara dari beragam seni, budaya, dan sastra. Meski dengan dana yang sangat terbatas, semua itu tak mempengaruhi semangat para seniman DKB dan mereka yang terlibat untuk tetap mempersembahkan yang terbaik bagi Banten.

Ketua umum DKB Chavchay Saifullah dan Ahmad Maulana Fauzi, ketua pelaksana BANTEN GAWeART dengan penuh semangat dan kerja keras telah menunjukkan pada semua bahwa keterbatasan dana bukanlah satu alasan bagi para seniman untuk berhenti berbuat bagi kemajuan seni dan budaya. Hal ini tentu bisa menjadi contoh bagi para seniman daerah di kabupaten dan kota yang tergabung di dewan kesenian di daerah mereka masing-masing yang sampai saat ini belum juga mendapatkan dana hibah atau APBD dari pemerintah kota dan kabupaten.

Sebagaimana diketahui bahwa dewan kesenian daerah di Banten belum juga mendapat dana operasional dari dinas terkait meski Raker dan proposal telah diajukan. Sebagian daerah praktis berhenti membuat acara seni dan budaya, meski sebagian daerah lain tetap bergerak dengan dana swadaya dari iuran dan sumbangan para pengurus.

“BANTEN GAWeART 2016” berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan kebersamaan dalam solidaritas dan aksi mampu menggerakkan dan menyukseskan sebuah event akbar yang setidaknya seperti hampir mustahil dihelat.

Event akbar ini setidaknya mampu menyelenggarakan belasan item acara yang mampu menyedot banyak pengunjung. Seluruh rangkaian acara yang digelar selama dua hari penuh dari pagi hingga malam tersebut sesungguhnya sangat menarik untuk dicermati, betapa kita bisa melihat jika apresiasi masyarakat pada seni, budaya, dan sastra sesungguhnya cukup tinggi.

Item-item acara yang digelar DKB di “BANTEN GAWeART ini meliputi tari, lomba dan demo lukis, lomba poster dengan tema “Narkoba Musuh Kita Bersama”, lomba foto, panggung ekspresi musik dengan berbagai ragam genre seperti dangdut, keroncong, rock dan jazz, lomba nasyid, pelatihan film pendek, parade musik keroncong, orasi budaya, pemutaran film, baca dan musikalisasi puisi, lomba karikatur, talk show, bedah naskah teater, monolog, dan juga stand up comedy.

Banyak yang terlibat di acara ini dari mulai masyarakat biasa yang datang sebagai penikmat, para pegiat seni, pelajar dan juga mahasiswa. Sanggar seni dan tari juga turut berpartisipasi di acara ini. Lomba-lomba kebanyakan memang diperuntukkan untuk pelajar dan mahasiwa. Hal ini sekaligus bertujuan untuk melihat dan mencari bibit-bibit baru guna pengembangan seni dan budaya di masa datang.

Masyarakat umum tentu saja juga bisa terlibat di acara kemarin karena selain mereka disuguhkan beragama acara hiburan seperti parade musik, pentas dan baca buisi dari para seniman, masyarakat umum juga bisa langsung mengikuti lomba nasyid, lomba karikatur dan lomba foto “BANTEN GAWeART”.

Antusiasme masyarakat umum, pelajar dan mahasiwa bisa terlihat dengan jelas di “BANTEN GAWeART” ini. Hampir semua item acara dipenuhi oleh para pengunjung. Solidaritas dan kebersamaan para seniman juga sangat kentara saat mereka datang dan berbagi di sini.

Demo lukis misalnya, menurut tuturan Arie Siswana, koordiantaor acara lukis yang juga seniman dan pengurus komite lukis DKB, ada 50 perupa yang berasal dari seluruh kabupaten dan kota di provinsi Banten turut memeriahkan acara ini. Mereka bahkan secara sukarela mengeluarkan sumbangan untuk membeli perlengkapan lukis. Para perupa tersebut membawa sendiri cat dan kuas. Semua pengorbanan itu hanya semata agar mereka bisa berbuat sesuatu demi kemajuan seni dan budaya Banten.

Begitu juga di acara sastra yang diisi dengan baca dan musikalisasi puisi, orasi budaya, monolog dan teater. Para sastrawan dan budayawan datang memeriahkan acara ini meski sebagian mereka datang dari kota atau daerah lain. Gola Gong, Totok St Radik, H. Shobir Poer, Joind Bayuwinanda, Ibnu PS, Eni Zhu, Iman Sembada, Darwin Mahesa dan beberapa nama lain yang tak asing di dunia sastra Banten dan tanah air terlihat datang dan turut memeriahkan acara ini.

Ratusan pelajar dan mahasiwa dari kota Serang dan sekitarnya juga ambil bagian di acara ini. Mereka tak datang semata sebagai peserta lomba yang memang banyak diperuntukkan pada kalangan tersebut semisal lomba poster dan lomba karikatur. Para pelajar, santri dan mahasiswa tersebut juga mendapat pembelajaran dan pelatihan seperti pelatihan film pendek oleh Darwin Mahesa juga orasi budaya oleh Gola Gong, Chavchay Syaifullah, dan Sulaiman Djaya, selain tentu saja mereka menikmati hiburan beragam seni.

“BANTEN GAWeART” juga menggelar lomba buat remaja dan pelajar usia SMP. Lomba melukis dengan tema “Semangat Kemerdekaan” diperuntukkan untuk mereka yang berusia 12-15 tahun. Banyak pelajar setingkat SMP mengikuti lomba ini. DKB lewat acara ini berusaha mengakomodir bakat seni dari semua kalangan.

Event ini berjalan cukup meriah. Ditutup tadi malam, minggu (4/9), dengan penyerahan hadiah pada para pemenang lomba yang dilakukan oleh ketua umum DKB, Chavchay Syaifullah. “BANTEN GAWeART 2016” oleh DKB ini meegaskan pada kita bahwa seni dengan cara apapun dan bagaimanapun tak akan pernah bisa mati. (Mahrus Prihany)

 

Related posts

Leave a Comment

sixteen − one =